Senin, 19 April 2010

KOMUNIKASI BISNIS Komunikasi dan Hubungan antar Pribadi

BAB I
DAFTAR ISI

BAB I DAFTAR ISI
BAB II PENDAHULUAN
BAB III PEMBAHASAN
A. Definisi dan Pendekatan Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
B. Tujuan komunikasi antar pribadi
C. Elemen-Elemen Komunikasi Antarpribadi
D. Faktor-faktor yang mem pengaruhi individu dalam KAP
E. Tiga pendekatan utama tentang pemikiran KAP
F. Ciri-ciri KAP
G. Efektifitas KAP
H. Fungsi Kominikasi antar Pribadi
BAB IV KESIMPULAN
BAB V PENUTUP











BAB II
PENDAHULUAN

Pergaulan manusia merupakan salah satu bentuk peristiwa komunikasi dalam masyarakat. Dan di antara manusia yang saling bergaul, ada yang saling membagi informasi, namun ada pula yang membagi gagasan dan sikap. Bahwa dalam pergaulan antarmanusia pula selalu terjadi proses penyesuaian pikiran, penciptaan simbol yang mengandung suatu pengertian bersama. Dalam menjalin komunikasi untuk saling membagi informasi kepada orang lain merupakan bentuk dari komunikasi antar pribadi. Dan dalam hal ini penulis akan membahas sekemampuan penulis dengan tujuan agar pembaca memahami apa itu komunikasi antar pribadi yang sesungguhnya.
Semoga makalah ini bermanfaat di bagi kita semua.


















PEMBAHASAN

A. Definisi dan Pendekatan Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
KAP adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang.
Komunikasi Interpersonal (KIP) adalah interaksi orang ke orang, dua arah, verbal dan non verbal. Saling berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau antar individu di dalam kelompok kecil.
KIP Antara Dua Orang adalah komunikasi dari seseorang ke orang lain, dua arah interaksi verbal dan nonverbal yang menyangkut saling berbagi informasi dan perasaan.
KIP Antara Tiga Orang/ lebih, menyangkut komunikasi dari orang ke beberapa oarng lain (kelompok kecil). Masing-masing anggota menyadari keberadaan anggota lain, memiliki minat yang sama dan/atau bekerja untuk suatu tujuan.
B. Tujuan komunikasi antar pribadi
a. Sebagai sarana pembelajaran. Melalui komunikasi antarpribadi kita belajar untuk lebih memahami dunia luar atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia ini. Walaupun sebagian besar informasi tersebut kita dapatkan melalui media massa, informasi tersebut dapat kita bicarakan melalui komunikasi antarpribadi.
b. Mengenal diri sendiri dan orang lain. Melalui komunikasi antarpribadi kita dapat mengenal diri kita sendiri. Dengan membicarakan tentang diri kita sendiri pada orang lain, kita akan mendapatkan perspektif baru tentang diri kita sendiri dan memahami lebih mendalam tentang sikap dan perilaku kita. Persepsi diri kita sebagian besar merupakan hasil interkasi kita dengan orang lain.
c. Membantu kita dalam membentuk suatu relasi (person to person). Karena manusia adalah mahluk social, maka kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain merupakan kebutuhan yang paling besar.
d. Dapat mempengaruhi individu untuk melakukan sesuatu sesuai dengan yang kita inginkan.
e. Dapat mengakrabkan diri kita dengan orang lain. Bermain dan mencari hiburan. Dalam berkomunikasi tidak selamanya kita selalu berusaha mempengaruhi orang lain. Kita berkomunikasi juga untuk memperoleh kesenangan. Bercerita tentang film yang kita tonton, melontarkan lelucon, membicarakan hobi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperolah hiburan.
f. Menumbuhkan simpati melalui sikap positif dari lubuk hati misalnya dengan menjadi sukarelawan, memberikan dukungan moriil, atau memberikan dana, obat, makanan, pakaian, atau bangunan kepada mereka yang membutuhkan.

C. Elemen-Elemen Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi memiliki elemen sebagai berikut :
a. Source-Receiver
Dalam prosesnya komunikasi antarpribadi melibatkan dua orang. Masing-masing orang memformulasi dan mengirimkan pesan (fungsi source) serta merasa dan memahami pesan (fungsi receiver). Hubungan source-receiver tersebut menegaskan bahwa kedua fungsi tersebut diperankan oleh masing-masing individu dalam komunikasi antarpribadi. Latar belakang seseorang akan mempengaruhi pesan yang disampaikan dan bagaimana cara menyampaikannya. Pendidikan yang dimiliki oleh lawan bicara kita juga turut mempengaruhi cara kita berkomunikasi.
b. Encoding-Decoding
Encoding merupakan proses yang dilakukan untuk memproduksi pesan.Sumber harus merubah perasaan atau pikiran Untuk menyampaikan apa yang ada di dalam hati (perasaan) atau apa yang ada di dalam kepala (pikiran), sumber harus merubah perasaan atau pikiran tersebut ke dalam seperangkat symbol verbal maupun non verbal yang dapat dimengerti oleh penerima pesan. Proses inilah yang disebut penyandian (encoding).
Decoding adalah kebalikan dari encoding, yang merupakan perbuatan untuk memahami pesan. Pengalaman masa lalu (field of experience), rujukan nilai (frame of reference), pengetahuan, persepsi, pola pikir, perasaan, penerima pesan ini menerjemahkan atau menafsirkan seperangkat symbol verbal maupun non verbal menjadi gagasan yang dapat dipahami. Proses inilah yang disebut penyandian balik (decoding).
Istilah encoding-decoding digunakan untuk menegaskan bahwa kedua aktivitas tersebut dilakukan oleh kedua belah pihak secara bergantian. Supaya komunikasi antarpribadi dapat terjadi, pesan harus di encoding dan decoding.
c. Competence
Kemampuan untuk dapat melakukan komunikasi secara efektif merupakan kemampuan yang harus dimiliki dalam komunikasi antarpribadi. Kemampuan tersebut antara lain adalah kemampuan untuk mengetahui pembicaraan yang sesuai dengan orang yang diajak bicara, pengetahuan tentang aturan dalam tingkah laku non verbal ( misalnya : ketepatan dalam sentuhan, volume suara, kedekatan fisik ) merupakan salah satu kemampuan dalam komunikasi antarpribadi. Singkatnya, kemampuan antarpribadi meliputi bagaimana mengatur komunikasi berdasarkan suasana dalam interaksi, siapa yang diajak berinteraksi dst.
d. Messages
Pesan merupakan sinyal yang berperan sebagai stimuli untuk penerima pesan, dapat didengar, dilihat, disentuh, dicium, dirasakan atau dipadukan. Kita berkomunikasi secara personal melalui bahasa tubuh dan melalui kata-kata. Pakaian yang kita kenakan, cara berjalan, duduk, tersenyum mengkomunikasikan siapa diri kita baik kepada orang lain maupun diri kita sendiri.
e. Feedback Messages
Keseluruhan dari proses komunikasi antarpribadi adalah kita saling memberi umpan balik, pesan dikirimkan kembali kepada pembicara atas reaksi yang telah dikatakan. Umpan balik memberitahukan kepada penanya apa pengaruh dari pesan bagi pendengarnya. Umpan balik ini digunakan sebagai dasar oleh pembicara untuk mengatur,memodifikasi,memperkuat,menegaskan atau mengubah konteks pesan.
Umpan balik dapat berasal dari diri sendiri atau dari orang lain. Saat mengirimkan pesan kita juga mendengarkan diri sendiri : kita mendengarkan apa yang kita katakan, merasakan apa yang kita lakukan dan melihat apa yang kita tulis. Sebagai tambahan dari umpan balik diri sendiri, kita mendapat umpan balik dari orang lain.


f. Channel
Channel adalah media dimana pesan melintas. Bisa dianalogikan sebagai jembatan yang menghubungkan antara sumber dan penerima.Komunikasi biasanya menggunakan lebih dari satu saluran. Misalnya pada saat komunikasi empat mata, kita tidak hanya berbicara dan mendengar tetapi juga menggunakan gesture dan menerima signal virtual. Selain itu channel juga dapat rusak. Misalnya, apabila komunikator atau receiver buta atau tuli. Hal ini tentu akan menghambat penyampaian pesan.
g. Noise
Noise adalah gangguan yang terjadi pada saat proses penyampaian pesan dan dapat menghambat proses komunikasi. Noise dapat berupa fisik (suara gaduh, orang yang batuk dll),prasangka maupun kesalahpahaman. Salah satu konsep dalam memahami noise dan kepentingannya dalam komunikasi adalah signal-to-noise ratio. Signal yang diberi makna adalah informasi yang dianggap penting dan noise adalah informasi yang tidak berguna.
h. Ethics
Dikarenakan adanya konsekuensi atau dampak, komunikasi juga melibatkan etika. Setiap kegiatan komunikasi memiliki dimensi moral dan norma-norma kebenaran. Proses komunikasi harus dibarengi oleh etika dan juga keefektifan serta kepuasan.

D. Faktor-faktor yang mem pengaruhi individu dalam KAP
Komunikasi antarpribadi dimulai dari diri individu. Tampilan komunikasi yang muncul dalam setiap kita berkomunikasi mencerminkan kepribadian dari setiap individu yang berkomunikasi. Pemahaman terhadap proses pembentukan keperibadian setiap pihak yang terlibat dalam komunikasi menjadi penting dan mempengaruhi keberhasilan komunikasi. Tampilan komunikasi yang teramati/tampak dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak terlihat, tapi terasa pengaruhnya, yaitu:



a. Meaning (makna).
Ketika simbol ada, maka makna itu ada dan bagaimana cara menanggapinya. Intonasi suara, mimik muka, kata-kata, gambar dsb. Merupakan simbol yang mewakili suatu makna. Misalnya intonasi yang tinggi dimaknai dengan kemarahan, kata pohon mewakili tumbuhan dsb.
b. learning.
Interpretasi makna terhadap simbol muncul berdasarkan pola-pola komunikasi yang diasosiasikan pengalaman, interpretasi muncul dari belajar yang diperoleh dari pengalaman. Interpretasi muncul disegala tindakan mengikuti aturan yang diperoleh melalui pengalaman.
Pengalaman merupakan rangkaian proses memahami pesan berdasarkan yang kita pelajari. Jadi makna yang kita berikan merupakan hasil belajar. Membaca, menulis, menghitung adalah proses belajar dari lingkungan formal. Jadi, kemampuan kita berkomunikasi merupakan hasil learning (belajar) dari lingkungan.
c. Subjectivity.
Pengalaman setiap individu tidak akan pernah benar-benar sama, sehingga individu dalam meng-encode (menyusun atau merancang) dan men-decode (menerima dan mengartikan) pesan tidak ada yang benar-benar sama. Interpretasi dari dua orang yang berbeda akan berbeda terhadap objek yang sama.
d. Negotiation.
Komunikasi merupakan pertukaran symbol. Pihak-pihak yang berkomunikasi masing-masing mempunyai tujuan untuk mempengaruhi orang lain. Dalam upaya itu terjadi negosiasi dalam pemilihan simbol dan makna sehingga tercapai saling pengertian. Pertukaran simbol sama dengan proses pertukaran makna. Dan masing-masing pihak harus menyesuaikan makna satu sama lain.
e. Culture.
Setiap individu adalah hasil belajar dari dan dengan orang lain. Individu adalah partisipan dari kelompok, organisasi dan anggota masyarakat Melalui partisipasi berbagi simbol dengan orang lain, kelompok, organisasi dan masyarakat. Simbol dan makna adalah bagian dari lingkungan budaya yang kita terima dan kita adaptasi. Melalui komunikasi budaya diciptakan, dipertahankan dan dirubah. Budaya menciptakan cara pandang (point of view).


f. Interacting levels and context.
Komunikasi antar manusia berlangsung dalam bermacam konteks dan tingkatan. Lingkup komunikasi setiap individu sangat beragam mulai dari komunikasi antar pribadi, kelompok, organisasi, dan massa.
g. Self Reference.
Perilaku dan simbol-simbol yang digunakan individu mencerminkan pengalaman yang dimilikinya, artinya sesuatu yang kita katakan dan lakukan dan cara kita menginterpretasikan kata dan tindakan orang adalah refleksi makna, pengalaman, kebutuhan dan harapan-harapan kita.
h. Self Reflexivity.
Kesadaran diri (self-cosciousnes)merupakan keadaan dimana seseorang memandang dirinya sendiri (cermin diri) sebagai bagian dari lingkungan. Inti dari proses komunikasi adalah bagaimana pihak-pihak memandang dirinya sebagai bagian dari lingkungannya dan itu berpengaruh pada komunikasi.
i. Inevitability.
Kita tidak mungkin tidak berkomunikasi. Walaupun kita tidak melakukan apapun tetapi diam kita akan tercermin dari nonverbal yang terlihat, dan itu mengungkap suatu makna komunikasi.

E. Tiga pendekatan utama tentang pemikiran KAP berdasarkan:
a. Komponen-komponen utama
Bittner (1985:10) menerangkan KAP berlangsung, bila pengirim menyampaikan informasi berupa kata-kata kepada penerima dengan menggunakan medium suara manusia (human voice).
Menurut Barnlund , ciri-ciri mengenali KAP sebagai berikut : (a) bersifat spontan; (b) tidak berstruktur; (c) kebetulan; (d) tidak mengejar tujuan yang direncanakan; (e) identitas kenggotaan tidak jelas; (f) terjadi sambil lalu.
b. Hubungan Diadik
Hubungan diadik mengartikan KAP sebagi komunikasi yang berlangsung antara dua orang yang mempunyai hubungan mantap dan jelas. Untuk memahami perilaku seseorang, harus mengikutsertakan paling tidak dua orang peserta dalam situasi bersama .
Trenholm dan Jensen (1995:26) mendefinisikan KAP sebagai komunikasi antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka (komunikasi diadik). Sifat komunikasi ini adalah : (a) spontan dan informal; (b) saling menerima feedback secara maksimal; (c) partisipan berperan fleksibel. Contoh hubungan diadik adalah pola interaksi dalam keluarga menunjukkan jaringan komunikasi.
c. Pengembangan
KAP dapat dilihat dari dua sisi sebagai perkembangan dari komunikasi impersonal dan komunikasi pribadi atau intim. Oleh karena itu, derajat KAP berpengaruh terhadap keluasan dan kedalaman informasi sehingga merubah sikap.
Pendapat Berald Miller dan M. Steinberg (1998: 274), pandangan developmental tentang semakin banyak komunikator mengetahui satu sama lain, maka semakin banyak karakter antarpribadi yang terbawa dalam komunikasi tersebut.

F. Ciri-ciri KAP
Ciri-ciri KAP menurut Rogers adalah :
(a) Arus pesan dua arah;
(b) Konteks komunikasi dua arah;
(c) Tingkat umpan balik tinggi;
(d) Kemampuan mengatasi selektivitas tinggi;
(e) Kecepatan jangkauan terhadap khalayak relatif lambat;
(f) Efek yang terjadi perubahan sikap.






G. Efektifitas KAP
KAP merupakan komunikasi paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang. Hal ini terdapat lima dari ciri-ciri efektifitas KAP, diantarnya:
1. Keterbukaan (openess) ;
2. Empati (empathy) ;
Tahapan proses empati :
• Kelayakan (decentering) ; bagaimana individu memusatkan perhatian kepada orang lain dan mempertimbangkan apa yang dipikirkan & dikatakan orla tersebut.
• Pengambilan peran (role taking) ; mengidentifikasikan orla ke dalam dirinya, menyentuh kesadaran diri melalui orla.
• Empati komunikasi (empathic communication), meliputi penyampaian perasaan, kejadian, persepsi atau proses yang menyatakan tidak langsung perubahan sikap/ perilaku penerima.
3. Dukungan (supportiveness) ;
4. Rasa Positif (positiveness) ;
5. Kesetaraan (equality).

H. Fungsi Komunikasi Antar Pribadi
1. Fungsi sosial
- Untuk kebutuhan biologis dan psikologis
- Untuk memenuhi kewajiban sosial
- Mengembangkan hubungan timbal balik
- Untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu diri sendiri
- Menangani konflik

2. Fungsi pengambilan keputusan
- Manusia berkomunikasi untuk membagi informasi
- Manusia berkomunikasi untuk mempengaruhi orang lain

BAB IV
KESIMPULAN

Komunikasi memberikan bimbingan kepada peserta komunikasi untuk saling berbagi asumsi, perspektif dan pengertian mengenai informasi yang dibicarakan untuk memudahkan proses empati.

Tiga pendekatan utama tentang pemikiran KAP berdasarkan:
a. Komponen-komponen utama
b. Hubungan Diadik
c. Pengembangan



BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Febrina, 2008. Pengertian KIP/K (Komunikasi Inter Personal/ Konseling), dipos 8 Februari : 19.41 WIB.
Prakosa, Adi, 2007. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi, dipos Jumat, 7 Desember : 20.06 WIB.
Wiryanto, 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta : PT. Grasindo.
http://www.lusa.web.id/komunikasi-antar-pribadi-interpersonal-communication/
Joko Suswanto, Komunikasi Antar Pribadi, Oktober 12, 2009. http://id.shvoong.com/business-management/management/1935527-komunikasi-antar-pribadi/
Sasa Djuarsa S., Teori Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta. 2003
Diyah Kusumawardhani, Komunikasi Antar Pribadi, , http://communicareinstitute.com/?p=42

Tidak ada komentar:

Posting Komentar